Masakan India adalah masakan dari berbagai kawasan di anak benua
India. Ciri khas masakan India adalah penggunaan berbagai rempah-rempah
khas India dan sayuran yang tumbuh di India, dan beraneka ragam hidangan
vegetarian. Masakan India juga mencerminkan keanekaragaman iklim,
demografi, dan agama.
Agama dan kebudayaan India berperan besar dalam perkembangan seni kuliner India.[1] Walaupun demikian, interaksi antarbudaya dengan kawasan yang bertetangga seperti Timur Tengah, Asia Tengah, dan Laut Tengah menjadikan masakan India sebagai percampuran unik dari berbagai masakan Asia.[2][3] Dominasi perdagangan rempah antara India dan Eropa oleh pedagang Arab menyebabkan Vasco da Gama dan Christopher Columbus berusaha menemukan rute pelayaran baru ke India, dan mengawali zaman penjelajahan di Eropa.[4] Orang Eropa pada masa kolonial India memperkenalkan teknik memasak Eropa (terutama dari Inggris dan Perancis kepada orang India, dan menambah keanekaragaman masakan India. Masakan India juga memengaruhi masakan negara-negara di lain di dunia, terutama masakan Asia Tenggara, khususnya dalam pemakaian rempah-rempah untuk membuat hidangan serupa kari dalam Thailand, Malaysia, dan Indonesia
Sejarah
Imigrasi dan percampuran budaya secara terus menerus berlangsung di India selama ribuan tahun. Iklim India yang berbeda-beda menurut daerahnya, mulai dari daerah beriklim tropis hingga daerah beriklim Pegunungan Alpen, dan menyediakan beraneka ragam bahan makanan. Bagi sebagian orang India, makanan sudah menjadi simbol keagamaan dan identitas sosial dengan beraneka ragam tabu dan pelarangan. Sebagian penganut Jainisme, misalnya, tidak makan akar-akaran atau makanan yang diambil dari dalam tanah. Sebagian penganut Hindu dan Buddha adalah juga vegetarian. Antara 20% hingga 42% penduduk India adalah vegetarian ketat, sementara hanya 30% dari penduduk India yang pemakan daging.
Agama dan kebudayaan India berperan besar dalam perkembangan seni kuliner India.[1] Walaupun demikian, interaksi antarbudaya dengan kawasan yang bertetangga seperti Timur Tengah, Asia Tengah, dan Laut Tengah menjadikan masakan India sebagai percampuran unik dari berbagai masakan Asia.[2][3] Dominasi perdagangan rempah antara India dan Eropa oleh pedagang Arab menyebabkan Vasco da Gama dan Christopher Columbus berusaha menemukan rute pelayaran baru ke India, dan mengawali zaman penjelajahan di Eropa.[4] Orang Eropa pada masa kolonial India memperkenalkan teknik memasak Eropa (terutama dari Inggris dan Perancis kepada orang India, dan menambah keanekaragaman masakan India. Masakan India juga memengaruhi masakan negara-negara di lain di dunia, terutama masakan Asia Tenggara, khususnya dalam pemakaian rempah-rempah untuk membuat hidangan serupa kari dalam Thailand, Malaysia, dan Indonesia
Sejarah
Imigrasi dan percampuran budaya secara terus menerus berlangsung di India selama ribuan tahun. Iklim India yang berbeda-beda menurut daerahnya, mulai dari daerah beriklim tropis hingga daerah beriklim Pegunungan Alpen, dan menyediakan beraneka ragam bahan makanan. Bagi sebagian orang India, makanan sudah menjadi simbol keagamaan dan identitas sosial dengan beraneka ragam tabu dan pelarangan. Sebagian penganut Jainisme, misalnya, tidak makan akar-akaran atau makanan yang diambil dari dalam tanah. Sebagian penganut Hindu dan Buddha adalah juga vegetarian. Antara 20% hingga 42% penduduk India adalah vegetarian ketat, sementara hanya 30% dari penduduk India yang pemakan daging.

Masala dosa di India selatan
Sekitar 7000 SM, penduduk Lembah Sungai Indus sudah menanam
wijen, terung, dan memelihara zebu.[13] Pada tahun 3000 SM, kunyit, kapulaga,
lada, dan mustar sudah umum dipanen di India.[14] Sebagian dari hidangan yang
dikenal sekarang berasal dari periode Weda, ketika India masih berhutan lebat,
dan hasil pertanian dilengkapi dengan makanan hasil memungut di hutan dan daging
hasil berburu. Semasa periode Weda, makanan sehari-hari orang India berupa
buah-buahan, sayuran, serealia, produk ternak perah, dan madu.[15] Sedikit demi
sedikit penduduk mulai menerapkan filsafat Hindu ahimsa dan menjadi
vegetarian.[16] Biksu Faxian mengunjungi India pada tahun 405 dan melaporkan
orang India sebagian besar vegetarian, tidak memelihara babi atau unggas, tidak
menjual hewan ternak hidup, di pasar tidak ada tukang jagal dan tidak ada
penjual minuman yang memabukkan.[17] Vegetarianisme makin populer seiring
kemajuan Buddhisme dan berkat iklim yang bersahabat. Sayuran dan serealia bisa
dipanen sembarang waktu dalam setahun. Masakan India, mulai dari hidangan di
rumah hingga hidangan untuk festival berakar dari tradisi yang diatur oleh
naskah Ayurweda. Dalam sistem pengobatan Ayurweda terdapat sistem klasifikasi
makanan yang menggolongkan bahan makanan sebagai sattva, rajas, atau tamas.
Masing-masing kategori makanan dipercaya berpengaruh kuat terhadap kesehatan
jasmani dan rohani.
Invasi kekuatan asing dari wilayah tetangga, seperti Asia
Tengah, Arab, Kemaharajaan Mughal, dan Persia, pola makan orang India ikut
berubah. Pedagang Arab memperkenalkan masakan Arab dan pedagang Portugis
memperkenalkan masakan Portugis. Masakan India diperkaya dengan
diperkenalkannya sayuran dari Dunia Baru, seperti tomat, cabai, dan kentang
pada masa India Portugis dan India Britania. Dari orang Inggris, orang India
belajar teknik memasak yang baru seperti resep berbagai hidangan panggang.
Pengaruh Islam membawa makanan berkuah kental, pilaf, hingga
beraneka hidangan daging seperti kebab. Selama tiga ratus tahun berikutnya,
masakan eksotik dari Persia dan Iran diperkenalkan ke India.[1] Semasa
pemerintahan Sultan Mughal Akbar yang Agung dan Shah Jahan, masakan India
bercampur dengan masakan Asia Barat menghasilkan masakan Mughlai. Pada waktu
itu, masakan sayuran kalah populer dari makanan daging, dan minuman beralkohol
seperti soma dan sura lebih disukai daripada susu.[1] Di India masa itu sudah
dikenal buah-buahan seperti aprikot, melon, persik, dan prem. Orang Mughal
sangat menyukai makan enak. Makanan mewah sering dihidangkan pada masa
berkuasanya Jahangir and Shah Jahan. Pada saat yang bersamaan, para nizam dari
negara Hyderabad mengembangkan gaya masakan tersendiri, dengan makanan khas
berupa biryani hyderabad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar